Hirup Ieu Kedah Dimimitian Kalawan Do’a Sarta Ditutup Ku Rasa Sukur

PERIBAHASA.NET –Peribahasa Sunda “Hirup ieu kedah dimimitian kalawan do’a sarta ditutup ku rasa sukur” merangkum kearifan lokal yang kaya akan makna dan pesan moral, dengan arti harfiah: “hidup itu dimulai dari doa dan dipungkasi dengan kesyukuran”. Dalam kehidupan sehari-hari, peribahasa ini memuat ajaran penting yang hendak disampaikan kepada masyarakat, baik dalam hal kebijaksanaan hidup maupun spiritualitas.

hirup ieu kedah dimimitian kalawan do’a sarta ditutup ku rasa sukur

A. Makna Filosofis

1. Memahami Konsep “Hirup Ieu” sebagai Dasar Hidup

“Hirup ieu” bermakna “hidup ini” dalam bahasa Indonesia, yang menggarisbawahi arti pentingnya hidup. Menekankan pada pentingnya memulai setiap langkah dengan doa, peribahasa ini memberikan pesan bahwa kehidupan harus dimulai dengan kesadaran akan kebesaran Tuhan serta doa memohon petunjuk-Nya. Ini menunjukkan bahwa setiap langkah yang diambil dalam hidup harus diberkati oleh doa, sebagai ungkapan penghormatan dan kerendahan hati manusia di hadapan keagungan Sang Pencipta.

 

2. Menyadari Pentingnya Rasa Syukur

“Ditutup ku rasa sukur” menyiratkan bahwa setiap langkah yang diambil dalam hidup harus diakhiri dengan rasa syukur. Ini mencerminkan kebijaksanaan untuk selalu menghargai setiap nikmat dan pencapaian yang diberikan oleh Tuhan. Dengan menyadari dan mengungkapkan rasa syukur, manusia memperkuat hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta serta mengembangkan sikap yang rendah hati dan penuh kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

 

B. Mengaplikasikan Ajaran dalam Kehidupan Sehari-hari

Peribahasa ini memberikan panduan bagi masyarakat untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan penghormatan terhadap Tuhan serta lingkungan sekitar. Dengan memulai setiap langkah hidup dengan doa, manusia diingatkan akan ketergantungan mereka pada kekuatan ilahi dan perlunya petunjuk dalam menghadapi segala tantangan dan peristiwa dalam hidup. Selain itu, dengan menutupi setiap langkah dengan rasa syukur, mereka diajarkan untuk menghargai nikmat Tuhan dan merasa puas dengan apa yang telah dicapai.

 

C. Penutup

Peribahasa Sunda “Hirup ieu kedah dimimitian kalawan do’a sarta ditutup ku rasa sukur” adalah sebuah mantra kebijaksanaan yang menegaskan pentingnya memulai dan mengakhiri setiap langkah hidup dengan doa dan rasa syukur. Melalui pemahaman dan aplikasi ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat diharapkan dapat menjalani hidup dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam dan mengembangkan sikap yang penuh dengan rasa syukur dan kedamaian.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *