Ambil Benih Campakkan Sarap

PERIBAHASA.NET –Bahasa adalah salah satu aspek kaya budaya suatu daerah yang tercermin dalam ragam ekspresi seperti peribahasa. Di antara warisan kearifan lokal, terdapat peribahasa yang menjadi cerminan kebijaksanaan dan pengalaman masyarakat. Salah satunya adalah peribahasa dari daerah Sumatera Utara, khususnya bahasa Jambi, yang mengandung kearifan yang mendalam, yakni “Ambil Benih Campakkan Sarap”.

Peribahasa ini memiliki makna yang dalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk memahaminya, mari kita kupas makna peribahasa ini secara mendalam.

ambil benih campakkan sarap

A. Makna Ambil Benih Campakkan Sarap

1. Ambil Benih

Kata “ambil benih” dalam peribahasa ini mengisyaratkan kepada tindakan mengumpulkan atau memilih yang terbaik dari suatu hal. Benih di sini dapat diartikan sebagai sesuatu yang mewakili potensi atau peluang. Dalam konteks kehidupan, ambil benih bisa diartikan sebagai memilih hal-hal yang baik atau berpotensi untuk dijadikan landasan atau modal untuk masa depan yang lebih baik.

 

2. Campakkan Sarap

Sementara itu, “campakkan sarap” menggambarkan tindakan membuang atau mengabaikan hal-hal yang kurang bermanfaat atau bahkan merugikan. Sarap adalah sisa atau sesuatu yang tidak memiliki nilai atau manfaat yang berarti. Dalam konteks kehidupan, campakkan sarap mencerminkan sikap bijaksana untuk membuang hal-hal yang tidak berguna atau bisa menghambat kemajuan.

 

3. Makna Keseluruhan dari Ambil Benih Campakkan Sarap

Jika kita menggabungkan kedua bagian dari peribahasa ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ia mengajarkan untuk memilih dengan bijaksana dalam hidup. Ambil benih sebagai simbol peluang, potensi, atau hal-hal baik yang dapat memperkaya kehidupan kita. Namun, seiring dengan itu, kita juga diingatkan untuk membuang sarap, yaitu hal-hal yang tidak memberi nilai tambah atau bahkan bisa merugikan kita.

Peribahasa ini mengajarkan pentingnya selektif dalam memilih langkah atau keputusan dalam hidup. Ini mengingatkan kita untuk mempertimbangkan baik buruknya suatu hal sebelum kita mengambil tindakan. Ambil benih, tapi campakkan sarap—sebuah nasihat bijak yang dapat menjadi panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

 

B. Penutup

Dalam bahasa Jambi, “Ambil Benih Campakkan Sarap” adalah salah satu peribahasa yang sarat dengan makna filosofis. Ia bukan sekadar rangkaian kata-kata, melainkan sebuah ajaran kehidupan yang mengingatkan kita untuk bijaksana dalam memilih dan bertindak. Dengan memahami dan mengaplikasikan makna peribahasa ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan produktif.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *